Menteri Pembangunan Wanita Keluarga dan Masyarakat Malaysia, YB.Dato` Seri Shahrizal Abdul Jalil meminta kesediaan Sumbar-Riau (Indonesia) untuk alih keterampilan menjahit, karena keahlian menjahit wanita Indonesia dinilai sangat bagus.
"Indonesia punya orang-orang terampil menjahit yang cukup bagus sehingga ke depan perlu MoU alih keterampilan menjahit itu agar wanita Malaysia bisa belajar dengan serius," kata YB. Dato` Seria Shahrizal Abdul Jalil, pada acara Majelis Sumbangsih Nusantara di Hotel Singgahsana, Petaling Jaya Kualalumpur, Malaysia Sabtu.
Menteri YB.Dato` Seri Shahrizal Abdul Jalil, juga melepas magang-selama lima bulan--siswa SMK 4 Pekanbaru, di Malaysia.
Ia mencontohkan, Arab Saudi yang juga punya produk kerajinan seperti Mukena, namun produk Indonesia, khususnya asal Sumbar dan Riau, lebih menarik dan cantik.
Produk itu, merupakan bakat dan keahlian yang diwariskan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi dengan inovasi yang selalu berkembang.
Selain memberikan keuntungan ganda bagi wanita, Dato` Seri mengatakan, alih keterampilan menjahit itu sekaligus mempererat hubungan dua Negara serumpun, Indonesia - Malaysia.
"Untuk keterampilan menjahit ternyata Malaysia harus belajar banyak dengan Indonesia, khususnya memajukan dunia fashion di Negara ini," kata.
Dato` Seri mengatakan, keterampilan menjahit berkaitan dengan dunia fashion. Namun fashion tidak hanya dinilai memperagakan tubuh wanita.
Jika wanita lebih serius menggeluti dunia fashion, ia bisa menjadi kaya dan agar lebih berkembang juga dibutuhkan keahlian mendesain (merancang) pakaian.
Ia mengumpamakan, kedekatan fashion dengan wanita, ketika butuh baju segera membelinya, namun ketika ia sakit belum tentu beli obat.
Patenkan dulu
Anggota DPRD Kota Padang dari PBB Yasnida Syamsudin mengatakan, alih keterampilan menjahit kepada negara lain boleh saja, setelah produk Indonesia dipatenkan.
"Mempatenkan hasil karya bangsa, penting untuk melindungi aset daerah sekaligus mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya Sumbar," katanya.
Acara majelis sumbangsih nusantara itu diikuti pameran makanan tradisional seperti rendang, keripik balado dan produk kerajinan bordir asal Sumbar yang diwakili delegasi KPPI Sumbar.
Provinsi Riau memajang sejumlah produk kerajinan sulaman dan bordir, sedangkan tuan rumah Malaysia menyajikan produk makanan olahan tradisional berbahan ubi, kentang dan tepung kepiting dan perhiasan dari batu-batuan.
Selain pameran, acara tersebut dikhususkan menghimpun dana bagi korban banjir di Johor, pada kesempatan itu dato` Seri menumbang RM5000(12,5 juta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar